Rukyah Jarak jauh
Allah SWT melalui Al-Qur’an banyak sekali menganjurkan kita
untuk selalu berzikir dengan menyebut nama-nama-Nya yang tercantum dalam
Asma’ul husna sebanyak banyaknya. Allah tentu tidak akan menganjurkan sesuatu
yang sia sia kepada kita. Banyak hikmah dan manfaat yang tersembunyi di balik
pelaksanaan “Dzikir Asma’ul husna ” ini.
Kita manusia ini sebenarnya adalah mahluk Ruh yang abadi.
Kita sebagai mahluk Ruh telah diciptakan jauh sebelum tubuh dan jasad kita
terbentuk. Allah meniupkan Ruh kita kedalam jazad ketika umur 120 hari didalam
kandungan, kemudian kita lahir kedunia sebagai seorang bayi yang lemah, tumbuh
menjadi remaja, dewasa, dan tua. Kemudian setelah datang kematian Ruh kita dipisahkan
kembali dari jasad. Selanjutnya Ruh meneruskan perjalannya di alam barzakh, kemudian
pada hari berbangkit dipertemukan kembali dengan jasad yang baru. Dengan jasad yang
baru, kita dikumpulkan di padang Mahsyar menghadapi hari berhisab, untuk mempertanggung
jawabkan semua amal perbuatan kita selama hidup didunia.
Sejak bersatu dengan jasad di dalam kandungan kemudian lahir
kedunia, Ruh akan menempuh perjalan yang panjang penuh rintangan dan kesulitan.
Menempuh kehidupan dunia, alam barzakh (kubur), padang Mahsyar, hari berhisab,
lembah Neraka, selanjutnya tetap tinggal di Neraka atau berhasil lolos menuju
taman Syurga.
Selama hidup di dunia tubuh kita membutuhkan makan dan minum
untuk tumbuh dan tetap bertahan hidup. Ruh juga butuh makan dan minum untuk
tetap tumbuh dan bertahan hidup, apalagi masa (waktu) yang harus ditempuh Ruh
jauh lebih lama dan panjang daripada masa yang ditempuh oleh jasad. Hanya saja
makanan dan minuman Ruh tidak sama dengan makanan jasad.
Kita sudah kenal makanan yang lezat untuk jasad kita, Ruh
tidak membutuhkan makanan seperti itu, Makan dan minuman Ruh adalah ayat Qur’an,
dan kalimat dzikir Asma’ulhusna. Saat berzikir dengan Asma’ul husna dan membaca
Qur’an adalah saat memberi makan Ruh kita.
Ruh yang cukup mendapat makanan zikir Asma’ul husna dan ayat
Qur’an akan bertahan hidup abadi sepanjang masa. Ia akan melalui tahap demi
tahap kehidupan dengan mudah tanpa kesulitan , karena ia memiliki kekuatan
energy Ilahi yang didapat dari makanan kalimat dzikir dan ayat Qur’an yang
dibacanya.
Ruh yang tidak mendapat makanan cukup dari kalimat dzikir
dan Al-Qur’an akan menderita dalam perjalan hidup di dunia, apalagi di alam
barzakh dan hari berbangkit kelak. Ia akan berada dalam penderitaan yang kekal
dan abadi selama lamanya didunia maupun diakhirat.
Kalimat Zikir Asma’ul
husna yang dibaca berulang ulang dengan khusuk akan merasuk ke dalam relung
jiwa dan Ruh, memberi kekuatan dan stamina yang Prima pada Ruh kita. Sifat
Allah yang terkandung dalam kalimat Asma’ul husna akan meresap kedalam setiap
relung jiwa dan Ruh kita memberikan energy Ilahi yang dahsyat. Dengan energy
Ilahi yang dimiliki Ruh mampu mengatasi semua kendala yang dihadapi dalam
perjalan panjang yang dilaluinya. Insya Allah ia akan datang di hadapan Allah
kelak dihari berbangkit dengan wajah berseri penuh kemuliaan. Energy Ilahi yang
memancar dari Ruh yang banyak berzikir mengingat Allah, di hari kiamat akan terlihat
berupa cahaya terang yang menyelimuti sekujur tubuh orang yang ber-Iman, sebagaimana
disebutkan dalam surat Al Hadit ayat 12 :
(yaitu)
pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya
mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada
mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan
yang banyak.
Ruh yang tidak cukup mendapat makanan dari kalimat dzikir
Asma’ulhusna atau bacaan ayat qur’an, berada dalam keadaan lemah kurang gizi,
didera berbagai penyakit qolbu. Ia tidak memiliki kekuatan yang cukup
menghadapi berbagai problem dan masalah yang datang menghadang dalam perjalanan
hidupnya.
Di dunia ia didera berbagai penderitaan batin, seperti stress
berkepanjangan, takut, cemas, kuatir, jengkel, dendam, kecewa, putus harapan,
rendah diri, terhina, merasa dikucilkan dan lain sebagainya. Setelah datang
kematian kelak, ia tidak memiliki persiapan yang memadai untuk hidup dialam
barzakh, karena selama ini fikirannya hanya fokus pada kehidupan dunia yang
juga tidak bisa dinikmati sepenuhnya karena penyakit batin yang diderita.
Dialam barzakh ia terlunta lunta dan sengsara, dihari
berbangkit ia akan datang dengan muka yang hitam legam, dan akhirnya ia akan terpuruk
dilembah Neraka, kekal abadi tidak pernah bisa keluar dari dalamnya sebagaimana
disebutkan dalam surat Az Zumar ayat 60.
Dan
pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap
Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi
orang-orang yang menyombongkan diri? (Az Zumar 60)
Agar jiwa atau Ruh tetap kuat dan prima setiap saat dalam kehidupan
didunia maupun akhirat sediakanlah waktu yang cukup setiap hari untuk melakukan
Zikir Asma’ulhusna.
Jiwa dan Ruh yang kuat dan tangguh dapat mengatasi berbagai
masalah dan problem hidup dengan mudah, ia akan bebas dari berbagai penyakit
jiwa seperti jengkel, kecewa, sedih, stress berkepanjangan dan lain sebagainya.
Zikir Asma’ulhusna dapat dilakukan setelah selesai sholat
wajib, sholat sunah, waktu pagi dan sore hari, atau pada sebagian malam.
Sebagai contoh dapat kita lakukan kegiatan sebagai berikut :
Setelah selesai sholat baca istighfar 33 x, Subhanallah 33x,
Alhamdulillah 33x dan Allahuakbar 33x kemudian baru dilanjutkan dengan membaca Zikir
Asma’ul husna
Kegiatan ini bisa juga kita lakukan disore hari menjelang
sholat maghrib, setelah sholat maghrib menjelang isya atau pada malam hari
sebagai selingan sholat tahajud, atau sesudah sholat subuh. Jika anda memiliki
hajat tertentu, maka disarankan anda membaca kalimat Zikir Asma’ul husna.
Semoga Alloh SWT memberikan kemudahan
kepada kita semua, Aamiin.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !